Inspirasi Iman – Matius 10:21–24. Tema: Apakah Kita Bersyukur Ketika Mendapatkan Kesulitan?

Inspirasi Iman – Matius 10:21–24.
Tema: Apakah Kita Bersyukur Ketika Mendapatkan Kesulitan?

Saudara-saudari terkasih, bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa murid-murid Kristus tidak kebal dari kesulitan. Bahkan Yesus mengatakan bahwa tantangan bisa datang dari orang-orang lingkungan terdekat, bahkan dari keluarga kita sendiri.

Namun, Tuhan tidak meminta kita untuk larut dalam penderitaan, melainkan menemukan makna rohani di dalamnya. Kita diajak bertanya: apakah kita tetap bersyukur ketika jalan hidup menjadi berat? 

Bersyukur bukan berarti menutupi luka, tetapi mengakui bahwa Tuhan bekerja di tengah kekacauan dan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. 

Yesus berkata, “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya." (TB Mat 10:24)

Artinya, jika Tuhan sendiri melalui penderitaan namun tetap setia, kita pun dimampukan untuk melihat kesulitan sebagai jalan pendewasaan iman.

Kesulitan yang dihadapi, baik berupa tekanan hidup, konflik keluarga, pekerjaan atau perasaan yang tidak dihargai yang sering membuat kita merasa ingin menyerah. Namun justru di sanalah Tuhan membuka ruang bagi pengharapan. 

Bersyukur dalam kesulitan berarti memilih percaya bahwa ada kasih yang bekerja jauh di luar apa yang kita mengerti saat ini. Ketika kita melewati masa-masa berat, dengan tangan Tuhan, hati kita belajar kuat, karakter kita ditempa, dan iman kita diperdalam. 

Kiranya kita dimampukan bukan hanya untuk bertahan, tetapi juga melihat cahaya pemeliharaan Tuhan di balik awan gelap yang kita hadapi.

Semoga Tuhan meneguhkan hati kita untuk tetap bersyukur dalam setiap situasi, menemukan makna dalam kesulitan, dan percaya bahwa setiap langkah yang sulit pun, dapat dipakai-Nya untuk kebaikan hidup kita. 

Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, Amin.
Berkah Dalem.

Komentar