PI APP 2024 PERTEMUAN I : Gerakan Pertobatan Hati Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Lingkungan Warga Sekitar .

PERTEMUAN I : Gerakan Pertobatan Hati, Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Lingkungan Warga Sekitar .

Apa janji Allah terhadap umat Israel dalam Kel 6:1-12?


  1. Janji pembebasan dari perbudakan: Allah berjanji kepada Musa bahwa Ia akan membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. 

  2. Janji pengangkatan sebagai umat Allah: Allah menyatakan niat-Nya untuk mengangkat bangsa Israel sebagai umat-Nya dan menjadi Allah mereka

  3. Janji pemberian tanah yang dijanjikan: Allah mengingatkan bangsa Israel tentang janji-Nya kepada leluhur mereka, Abraham, Ishak, dan Yakub, untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan sebagai milik pusaka. 

Apa perintah Allah kepada Musa dalam pengutusannya kepada Firaun raja Mesir ?


  1. Perintah untuk pergi kepada Firaun: Allah menyuruh Musa untuk pergi kepada Firaun, raja Mesir, dan menuntut pembebasan bangsa Israel. Musa diminta untuk menyampaikan pesan Allah kepada Firaun, bahwa bangsa Israel adalah umat Allah yang harus dibebaskan dari perbudakan.

  2. Mengancam Firaun dengan hukuman: Allah memberikan Musa kuasa untuk mengancam Firaun dengan hukuman-hukuman jika Firaun menolak membebaskan bangsa Israel. Hukuman-hukuman ini termasuk perubahan air sungai menjadi darah, serangan belalang, penyakit pada ternak, hujan es, dan lain-lain.

  3. Memperlihatkan mujizat: Allah memberikan kuasa kepada Musa untuk memperlihatkan mujizat sebagai tanda kekuasaan-Nya kepada Firaun dan bangsa Mesir. Ini termasuk perubahan tongkat menjadi ular, penjagaan tangan menjadi berpenyakit kusta, dan mujizat-mujizat lainnya.

  4. Menuntut pembebasan bangsa Israel: Salah satu perintah utama Allah kepada Musa adalah untuk menuntut secara tegas pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Musa diminta untuk berbicara dengan tegas dan tanpa kompromi kepada Firaun, menegaskan kehendak Allah untuk membebaskan bangsa Israel.


Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh Musa dalam menjalani tugasnya?


  1. Ketidakpercayaan bangsa Israel: Ketika Musa pertama kali datang kepada bangsa Israel dengan pesan dari Allah tentang pembebasan mereka, banyak di antara mereka yang tidak percaya kepadanya. Mereka telah hidup dalam perbudakan selama bertahun-tahun, sehingga sulit bagi mereka untuk menerima pesan pembebasan dan mempercayai bahwa Allah benar-benar akan menyelamatkan mereka.

  2. Perlawanan Firaun: Salah satu kendala terbesar bagi Musa adalah perlawanan dan keras kepala Firaun, raja Mesir. Firaun menolak keras untuk membebaskan bangsa Israel, bahkan ketika Musa membawa pesan dan tanda-tanda dari Allah. Ini menyebabkan Musa harus menghadapi sikap keras kepala dan keengganan Firaun untuk mengakui kekuasaan Allah.

  3. Ketakutan dan Keraguan Musa: Meskipun Musa dipanggil oleh Allah untuk menjadi pemimpin bangsa Israel, dia juga menghadapi ketakutan dan keraguan dalam menjalankan tugasnya. Dia merasa tidak layak dan tidak mampu untuk menghadapi Firaun dan mengarahkan bangsa Israel keluar dari Mesir. Keraguan ini menjadi kendala internal yang harus diatasi oleh Musa.

  4. Ketidakpastian dan kesulitan dalam perjalanan: Setelah bangsa Israel akhirnya memulai perjalanan keluar dari Mesir, Musa harus menghadapi berbagai tantangan di padang gurun, termasuk kelaparan, kehausan, dan ketidakpastian tentang masa depan mereka. Mengelola dan memimpin orang banyak dalam kondisi seperti itu merupakan tugas yang sangat sulit bagi Musa.

Bagaimana cara Allah untuk memberikan peneguhan dan kekuatan kepada Musa dalam misi pengutusannya?


  1. Mujizat dan tanda-tanda: Allah memberikan Musa kuasa untuk melakukan mujizat dan memperlihatkan tanda-tanda yang menakjubkan kepada bangsa Israel dan Firaun. Ini termasuk perubahan tongkat menjadi ular, perubahan air sungai menjadi darah, dan serangan-serangan hukuman yang menimpa Mesir. Mujizat-mujizat ini tidak hanya menjadi bukti kekuasaan Allah kepada bangsa Israel tetapi juga memberikan kekuatan dan keyakinan kepada Musa dalam menjalankan misinya.

  2. Janji-janji dan bimbingan langsung: Allah secara langsung berbicara kepada Musa dan memberikan janji-janji-Nya sebagai dukungan dan peneguhan dalam misinya. Allah memberikan instruksi secara spesifik kepada Musa tentang apa yang harus dilakukan dan meyakinkannya bahwa Dia akan selalu bersamanya dalam setiap langkah.

  3. Bantuan dari Harun: Allah juga memberikan Harun, saudara Musa, sebagai teman dan pembantu bagi Musa dalam tugasnya. Harun bertindak sebagai juru bicara Musa di hadapan bangsa Israel dan Firaun, memberikan kekuatan tambahan bagi Musa dalam menjalankan misinya.

  4. Dukungan dari bangsa Israel: Meskipun awalnya bangsa Israel ragu-ragu terhadap Musa, mereka akhirnya menerima dan mendukungnya sebagai utusan Allah. Dukungan dan kesetiaan bangsa Israel kepada Musa memberikan kekuatan moral dan dukungan yang penting bagi dia dalam melaksanakan tugasnya.

  5. Kesaksian dari saksi mata: Beberapa orang seperti para tua-tua bangsa Israel, melihat dan menyaksikan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Musa dan Harun, dan ini menjadi bukti nyata akan panggilan dan kuasa Allah dalam misi mereka.

Apa yang dapat dipelajari dari perikop Kel 6:1-12 tentang pengutusan Musa?


  1. Kesetiaan Allah terhadap janji-Nya: Perikop ini menekankan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya kepada bangsa Israel. Meskipun bangsa Israel telah menderita di bawah perbudakan di Mesir, Allah tetap setia dalam janji-Nya untuk membebaskan mereka dan membawa mereka ke tanah yang dijanjikan.

  2. Keteguhan iman dalam menghadapi tantangan: Meskipun bangsa Israel awalnya ragu-ragu dan tidak percaya kepada Musa, Musa tetap teguh dalam imannya kepada Allah dan misi yang telah diberikan kepadanya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya tetap teguh dalam iman kita, bahkan ketika menghadapi rintangan atau ketidakpastian.

  3. Kepentingan mendengarkan suara Tuhan: Musa diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Namun, bangsa Israel tidak sepenuhnya mendengarkan atau memahami pesan tersebut. Hal ini mengingatkan kita tentang pentingnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh firman Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya dengan setia.

  4. Kuasa Allah untuk membebaskan: Perikop ini juga menyoroti kuasa Allah untuk membebaskan orang-orang yang tertindas dan tertekan. Allah memiliki kuasa untuk melaksanakan rencana-Nya dan memenuhi janji-janji-Nya kepada umat-Nya, bahkan di tengah tantangan dan kesulitan.

  5. Peran utusan Allah: Musa adalah utusan Allah yang dipanggil untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Ini menunjukkan pentingnya peran utusan Allah dalam menjalankan misi-Nya di dunia ini, serta tanggung jawab yang melekat padanya untuk menyampaikan pesan dan kehendak Allah kepada orang lain.



Komentar

Postingan Populer