Renungan 1 Mei 2024, relasi yang mempunyai hubungan yang mendalam dan terus-menerus, di mana kita secara aktif memelihara kehidupan rohani kita melalui doa, membaca Firman, dan ketaatan.

Bacaan injil Yohanes 15:1-8, dalam perumpamaan ini, Yesus membandingkan diri-Nya dengan pohon anggur yang memberi kehidupan dan kekuatan kepada dahan-dahannya. Setiap dahan yang tidak menghasilkan buah akan dipotong oleh Bapa, dan setiap dahan yang berbuah akan dipangkas agar dapat berbuah lebih banyak lagi.

Refleksi ini mengajarkan kita tentang pentingnya bergantung sepenuhnya pada Kristus. Seperti dahan yang tidak bisa berbuah sendiri tanpa mendapatkan nutrisi dari pohon anggur, kita juga tidak dapat menghasilkan buah rohani tanpa terhubung erat dengan Kristus. 
Relasi ini bukan hanya tentang identitas semata; lebih dari itu, relasi  yang mempunyai hubungan yang mendalam dan terus-menerus, di mana kita secara aktif memelihara kehidupan rohani kita melalui doa, membaca Firman, dan ketaatan.

Pemangkasan yang disebutkan Yesus dalam perumpamaan ini bisa diibaratkan sebagai proses  ujian dalam kehidupan kita. Meskipun proses ini terkadang menyakitkan, tujuannya adalah untuk membawa pertumbuhan dan kematangan. Seperti seorang pengusaha yang memangkas dahan agar pohon menjadi lebih rindang, Tuhan juga memangkas aspek-aspek dalam hidup kita yang tidak berbuah agar kita dapat lebih fokus dan efektif dalam pelayanan dan kehidupan pribadi kita.

Sebagai pohon anggur yang benar, Yesus mengingatkan kita bahwa tanpa Dia, kita tidak bisa apa-apa. Berbuah dalam hal kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri adalah bukti nyata dari kehidupan yang terhubung dengan Sang Anggur.

Oleh karena itu, marilah kita selalu mengusahakan untuk tetap dalam Dia. Dalam ketekunan dan ketergantungan kita pada Kristus, kita akan menemukan kekuatan untuk menghadapi tantangan dan menghasilkan buah yang berlimpah untuk kemuliaan-Nya.

Komentar

Postingan Populer