Renungan 22 Mei 2024, Cinta dan kebaikan adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita semua
Pada Injil Markus 9:38-40, mengajak kita untuk merenungkan pentingnya inklusivitas dan kerjasama dalam mewujudkan kebaikan. Yesus mengingatkan kita bahwa siapa saja yang berbuat baik dan menolong orang lain atas nama-Nya adalah bagian dari misi yang lebih besar, bahkan jika mereka tidak secara langsung tergabung dalam komunitas atau kelompok tertentu. Hal ini mengajarkan kita untuk melihat lebih dari sekadar batasan-batasan kelompok dan lebih fokus pada tujuan yang lebih besar yaitu menyebarluaskan kasih dan kebaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menghadapi situasi di mana orang-orang yang tidak 'termasuk' dalam kelompok atau komunitas kita berusaha berbuat baik dan membantu. Renungan ini mendorong kita untuk mengakui dan menghargai kontribusi setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau afiliasi mereka. Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk membuka hati dan tangan kita kepada siapa saja yang berusaha melakukan kehendak Tuhan, dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Melalui perikop ini, Yesus juga menekankan bahwa persatuan dan dukungan bersama lebih penting daripada memelihara batasan dan mempertahankan eksklusivitas. Perikop ini, sebagai pengingat bagi kita semua untuk berkolaborasi dengan siapa saja yang memiliki tujuan yang sama dan bersama-sama berusaha mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam cinta dan pelayanan. Cinta dan kebaikan adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita semua.
Komentar
Posting Komentar