Renungan 23 Mei 2024, Garam

Dalam Markus 9:41-45, Yesus menyatakan, "Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.” Garam, dalam konteks ini, tidak hanya bermakna sebagai penyedap rasa, tetapi lebih dalam sebagai pengawet dan pembawa perubahan yang baik.

Renungan yang bisa kita tarik dari ayat ini adalah tentang bagaimana kita, sebagai pengikut kristus, harus mempertahankan keaslian dan kualitas iman yang tidak hanya menonjolkan diri sendiri tetapi juga membawa pengaruh positif bagi orang lain. Keaslian ini tidak hanya menguatkan diri sendiri tetapi juga melindungi dan memperkaya komunitas kita.

Sama seperti garam yang kehilangan rasanya tidak berguna lagi, kita pun dipanggil untuk tetap teguh dalam nilai-nilai Kristen kita dan tidak menjadi 'hambar' dalam dunia yang terus berubah, yang mengajak kita untuk memeriksa diri sendiri: Apakah kita masih mempertahankan keaslian dalam iman kita? Apakah kita masih mempengaruhi dunia sekitar dengan cara yang positif dan membangun?

Kita diajak untuk menjadi garam yang memelihara kebaikan di dunia ini. Panggilan untuk hidup dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan yang sungguh-sungguh bagi sesama, yang pada gilirannya, memuliakan Tuhan yang kita layani.

Komentar