Renungan 27 Juni 2024, menjadi Pelaku Sabda
Dalam Matius 7:21-29, Yesus mengajarkan pentingnya bukan hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga melakukannya. Hal ini menekankan bahwa iman tanpa tindakan adalah mati. Berikut adalah beberapa poin refleksi dari ayat-ayat ini:
1. Tidak Cukup Sekadar Berseru "Tuhan, Tuhan"
Yesus menjelaskan bahwa memanggil nama Tuhan tidak cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Banyak orang yang mungkin terlihat religius di luar, namun hatinya jauh dari Tuhan. Kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan dan melakukan kehendak Bapa di surga.
2. Melakukan Kehendak Bapa:
Yesus menekankan bahwa yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa. Ini mengingatkan kita bahwa iman yang sejati terlihat dalam tindakan dan kehidupan sehari-hari. Ketaatan pada kehendak Tuhan adalah bukti dari iman yang hidup.
3. Fondasi yang Kuat:
Yesus menggunakan perumpamaan tentang dua rumah untuk menggambarkan pentingnya mendasarkan hidup kita pada ajaran-Nya. Orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan diibaratkan seperti orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Ketika badai datang, rumah itu tetap berdiri kokoh. Sebaliknya, orang yang hanya mendengar tetapi tidak melakukan firman Tuhan diibaratkan seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Rumah itu akan runtuh ketika badai datang.
4. Kesaksian Kehidupan:
Melalui tindakan kita yang sesuai dengan firman Tuhan, kita menjadi saksi yang hidup bagi dunia. Orang akan melihat perbedaan dalam hidup kita dan memuliakan Bapa di surga. Ketaatan dan tindakan yang sesuai dengan firman Tuhan adalah kesaksian yang kuat bagi iman kita.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mari kita berkomitmen untuk tidak hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga melakukannya. Biarlah kehidupan kita dibangun di atas dasar yang kokoh yaitu ajaran Yesus Kristus, sehingga kita dapat menghadapi segala badai kehidupan dengan iman yang teguh.
Komentar
Posting Komentar