Renungan 4 Juni 2024, Menjadi orang yang lebih baik
Renungan dari Markus 12:13-17, bercerita tentang bagaimana Yesus menghadapi pertanyaan jebakan dari orang-orang Farisi dan Herodian tentang membayar pajak kepada Kaisar. Mereka bertanya, "Bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Yesus, menyadari motif jahat mereka, meminta sebuah dinar dan bertanya gambar siapa yang tertera di sana. Ketika mereka menjawab, "Gambar Kaisar," Yesus berkata, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Dari kisah ini, kita bisa merenungkan tentang menjadi orang yang baik dengan beberapa cara berikut:
1. Integritas dalam Segala Hal:
Yesus menunjukkan bahwa kita harus memenuhi kewajiban kita dengan jujur dan adil. Menjadi orang yang baik berarti memiliki integritas, tidak hanya dalam hal keagamaan tetapi juga dalam tanggung jawab kita sehari-hari, termasuk kewajiban sosial dan hukum.
2. Kebijaksanaan dalam Menyikapi Persoalan:
Yesus tidak terjebak oleh pertanyaan mereka, sebaliknya, Ia menjawab dengan bijaksana. Menjadi orang baik berarti menggunakan kebijaksanaan dalam menanggapi masalah atau tantangan yang kita hadapi, tidak mudah terprovokasi atau tergoda untuk bertindak salah.
3. Ketaatan kepada Allah dan Hukum: Yesus mengajarkan pentingnya memberikan yang terbaik kepada Allah dan memenuhi kewajiban duniawi kita. Ini menunjukkan bahwa menjadi orang baik juga melibatkan keseimbangan antara kehidupan spiritual dan tanggung jawab duniawi kita. Kita harus taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku serta setia dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah.
4. Menghindari Kemunafikan: Orang Farisi dan Herodian datang dengan niat untuk menjebak Yesus, menunjukkan kemunafikan mereka. Menjadi orang baik berarti kita harus tulus dalam tindakan dan perkataan kita, tidak berpura-pura atau menyimpan niat jahat terhadap orang lain.
Dengan merenungkan Markus 12:13-17, kita diingatkan bahwa menjadi orang yang baik tidak hanya terlihat dari tindakan lahiriah kita, tetapi juga dari hati yang tulus, kebijaksanaan dalam bertindak, ketaatan kepada hukum dan perintah Allah, serta integritas yang kita pegang teguh dalam setiap aspek kehidupan. Semoga kita dapat terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dengan mempraktekkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar