Renungan 9 Juni 2024, Menjadi Saudara
Dalam Injil Markus 3:20-35, kita melihat bagaimana Yesus mendefinisikan ulang konsep keluarga. Di dunia ini, kita cenderung memahami keluarga berdasarkan ikatan darah dan hubungan biologis. Namun, Yesus mengajak kita untuk melihat keluarga dalam perspektif rohani, yaitu sebagai mereka yang melakukan kehendak Allah.
1. Keluarga Rohani Lebih Dari Ikatan Darah.
Yesus mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah saudara, saudari, dan ibu-Nya. Ini menunjukkan bahwa ikatan rohani di dalam Kristus melampaui ikatan darah. Hal ini karena iman yang sama menghubungkan kita dalam cara yang mendalam dan bermakna.
2. Melakukan Kehendak Allah.
Menjadi bagian dari keluarga rohani Yesus berarti melakukan kehendak Allah. Ini menantang kita untuk hidup sesuai dengan ajaran dan teladan Yesus. Melakukan kehendak Allah berarti mengasihi sesama, menunjukkan belas kasih, hidup dalam kebenaran, dan mempersembahkan hidup kita sebagai pelayanan kepada-Nya.
3. Mendukung Satu Sama Lain
Sebagai saudara dalam Kristus, kita dipanggil untuk saling mendukung dan membangun satu sama lain. Dalam komunitas iman, kita menemukan dukungan, penghiburan, dan dorongan untuk terus berjalan dalam iman, terutama di masa-masa sulit. Seperti tubuh yang terdiri dari banyak anggota, kita masing-masing memiliki peran dan fungsi untuk kebaikan bersama.
4. Menerima Mereka yang Berbeda
Yesus mengajarkan kita untuk menerima dan mengasihi semua orang, terlepas dari latar belakang mereka. Menjadi bagian dari keluarga rohani Yesus berarti membuka hati kita kepada semua orang, terutama mereka yang berbeda dari kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa kasih Allah tidak terbatas dan mencakup semua orang.
Komentar
Posting Komentar