Renungan 5 Juli 2024, Apakah saya sudah membuka hati untuk Yesus dan bertobat untuk "Mengikuti Yesus"?
Pada bagian ini, kita melihat kisah panggilan Matius, seorang pemungut cukai, untuk mengikuti Yesus. Pemungut cukai pada zaman itu dianggap sebagai orang berdosa karena mereka seringkali menipu dan mengambil lebih dari yang seharusnya. Matius, yang sadar akan dosanya, tidak ragu-ragu meninggalkan pekerjaannya dan mengikuti Yesus saat dipanggil. Tindakan Matius ini menunjukkan sikap keterbukaan hati dan kesediaan untuk bertobat.
Ketika Yesus makan di rumah Matius, banyak orang berdosa dan pemungut cukai datang dan makan bersama-sama dengan-Nya. Para ahli Taurat dan orang Farisi, yang merasa diri mereka benar, mempertanyakan mengapa Yesus bergaul dengan orang-orang yang dianggap rendah. Yesus menjelaskan bahwa Ia datang untuk menyelamatkan orang berdosa, bukan orang yang merasa diri mereka benar.
Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan,
Apakah kita sudah membuka hati kita untuk Yesus seperti Matius?
Apakah kita mau meninggalkan dosa-dosa kita dan mengikuti Yesus dengan sepenuh hati?
Yesus mengajarkan bahwa belas kasihan lebih penting daripada persembahan, yang berarti bahwa kita harus memiliki hati yang penuh kasih dan belas kasihan, siap untuk menerima dan mengampuni orang lain.
Yesus tidak datang untuk orang yang merasa dirinya sudah sempurna, tetapi untuk mereka yang menyadari kekurangannya dan mau bertobat. Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah saya sudah membuka hati untuk Yesus dan bertobat untuk "Mengikuti Yesus"?
Mengikuti Yesus berarti hidup dalam kasih dan belas kasihan, tidak menghakimi, tetapi menerima dan mengasihi sesama, sama seperti Yesus yang menerima dan mengasihi kita meskipun kita berdosa. Biarlah kita terus merenungkan panggilan ini dan berusaha hidup sesuai dengan ajaran-Nya setiap hari.
Komentar
Posting Komentar