Renungan dari Matius 10:7-15, Sampaikan kabar baik dengan Sukacita

Renungan dari Matius 10:7-15: Menyampaikan Kabar Baik dengan Sukacita.

Yesus memanggil kita untuk menjadi pembawa kabar baik, bukan dengan kekuatan dan kekayaan dunia, tetapi dengan kepercayaan penuh kepada-Nya. Ketika kita menyampaikan pesan Kerajaan Surga, kita diingatkan untuk melakukannya dengan sukacita dan tanpa pamrih. Sukacita ini berasal dari pengalaman pribadi akan kasih dan anugerah Allah yang melimpah dalam hidup kita.

Tugas kita adalah menyampaikan kabar baik dengan penuh keyakinan dan cinta. Kita harus berani menunjukkan kasih Allah melalui tindakan nyata, seperti menyembuhkan, menghibur, dan membawa damai. Dalam menyampaikan kabar baik, kita harus ingat bahwa kita tidak perlu membawa bekal berlebihan atau bergantung pada kekayaan materi. Percayalah bahwa Tuhan akan menyediakan segala yang kita butuhkan.

Sukacita dalam menyampaikan kabar baik juga berarti kita harus siap menghadapi penolakan. Yesus mengajarkan bahwa jika seseorang tidak menerima kita atau pesan kita, kita harus tetap berbesar hati dan melanjutkan misi kita. Tidak ada tempat untuk kebencian atau kepahitan dalam pelayanan kita; damai yang kita bawa harus tetap berada di hati kita.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:

1. Berbagi dengan Sukacita: Sampaikan kasih dan kebaikan Tuhan dengan sukacita dan ketulusan, tanpa mengharapkan imbalan.
2. Percaya kepada Penyertaan Tuhan: Ketika merasa tidak memiliki cukup, ingatlah bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang kita butuhkan dalam setiap langkah pelayanan kita.
3. Menghadapi Penolakan dengan Damai: Jangan biarkan penolakan membuat kita mundur. Tetaplah teguh dalam iman dan terus berbuat baik.

Marilah kita menjadi pembawa kabar baik yang penuh sukacita, memancarkan kasih dan damai Kristus ke dalam dunia yang sangat membutuhkannya. Semoga setiap langkah kita dalam pelayanan menjadi saksi nyata akan kehadiran Kerajaan Surga di tengah-tengah kita.

Komentar