Renungan dari Matius 13:54-58
Dalam Matius 13:54-58, kita membaca tentang Yesus yang kembali ke kampung halamannya dan mengajar di sinagoga mereka. Orang-orang yang mendengarkan-Nya terkejut dan bertanya-tanya dari mana Yesus mendapatkan hikmat dan kuasa untuk melakukan mujizat. Mereka mengenali Yesus sebagai anak tukang kayu, mengenal ibu dan saudara-saudara-Nya, dan karena itu mereka menolak-Nya.
Perikop ini mengajarkan kepada kita betapa seringnya kita gagal mengenali kehadiran dan karya Allah dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita. Kita terbiasa melihat mereka hanya dari sudut pandang kemanusiaan dan lupa bahwa Allah bisa bekerja melalui siapa saja, termasuk mereka yang paling dekat dengan kita.
Refleksi :
1. Keterbukaan Hati:
Seberapa sering kita meremehkan orang-orang di sekitar kita hanya karena kita terlalu familiar dengan mereka? Mungkin Allah sedang berbicara atau bekerja melalui mereka, tetapi kita tidak menyadarinya karena kita terlalu fokus pada latar belakang atau keadaan mereka.
2. Kerendahan Hati: Yesus, meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana, dipenuhi dengan hikmat dan kuasa Allah. Ini mengingatkan kita bahwa Allah sering kali bekerja melalui hal-hal yang sederhana dan biasa. Apakah kita cukup rendah hati untuk menerima dan belajar dari mereka yang mungkin kita anggap 'biasa'?
3. Pengenalan akan Karya Allah:
Allah bekerja dalam banyak cara yang sering kali tidak kita duga. Tugas kita adalah membuka mata hati kita untuk melihat dan mengenali karya-Nya dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui keluarga, teman, atau bahkan orang asing.
Dengan merenungkan ayat-ayat ini, marilah kita selalu berusaha untuk melihat dunia dengan mata hati yang penuh kasih dan pengertian, sehingga kita dapat merasakan kehadiran Allah di mana pun kita berada.
Komentar
Posting Komentar