Renungan dari Lukas 14:25-33

Ketika kita menghadapi kesulitan, seringkali kita merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, Injil Lukas 14:25-33 mengingatkan kita bahwa mengikuti Kristus berarti memanggul salib kita setiap hari, dengan segala suka dan dukanya. Yesus tidak menjanjikan jalan yang mudah, tetapi Dia memanggil kita untuk mengikuti-Nya dengan sepenuh hati, bahkan jika itu berarti menanggung penderitaan atau kehilangan.

“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Luk 14:27). Ini adalah panggilan untuk keberanian yang sejati—untuk menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada rencana-Nya. Ketika kita merasa beban salib itu terlalu berat, ingatlah bahwa Yesus sendiri telah memikul salib yang lebih besar untuk kita. Dalam setiap penderitaan, Dia hadir, memberikan kekuatan dan pengharapan.

Kita tidak berjalan sendirian. Tuhan yang memanggil kita juga yang akan memberi kita kekuatan. Maka, saat salib terasa berat, pandanglah kepada-Nya, berpeganglah pada kasih dan janji-Nya. Yakinlah, di balik setiap salib ada kebangkitan; di balik setiap air mata, ada sukacita yang menanti. Tetaplah teguh, sebab dengan iman dan harapan kepada Kristus, tidak ada salib yang terlalu berat untuk dipikul bersama-Nya.

Marilah kita berdoa, 
Ya Tuhan yang penuh kasih, Engkau yang telah memanggil kami untuk mengikuti Putra-Mu dan memikul salib kami setiap hari. Kuatkanlah hati kami dalam setiap kesulitan, dan berilah kami iman yang teguh serta pengharapan yang tak tergoyahkan kepada-Mu. Bimbinglah langkah kami agar selalu berjalan di jalan-Mu, dan ajarilah kami untuk mengandalkan kuasa-Mu dalam setiap tantangan yang kami hadapi.

Semoga Tuhan yang Mahakuasa menguatkan kita semua dalam setiap beban yang kita pikul, memberkati setiap langkah kita, dan mengisi hati kita dengan damai serta pengharapan yang datang dari-Nya. Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,  Amin.

Komentar