Renungan dari Lukas 19:41-44
Dalam Injil Lukas 19:41-44, kita melihat Yesus menangisi Yerusalem karena ketidakmampuannya mengenali saat keselamatan datang menghampiri. Dia berkata bahwa mereka akan mengalami kehancuran karena tidak memahami kunjungan Allah yang membawa damai. Pesan ini menggema dalam hati kita sebagai panggilan untuk waspada, tetap setia, dan membuka hati kepada Allah yang selalu hadir dalam hidup kita.
Ketika kita menghadapi kesulitan, panggilan untuk tekun dalam doa dan Ekaristi menjadi semakin nyata. Dalam doa, kita berbicara dengan Allah, menyerahkan beban kita kepada-Nya, dan membiarkan Roh Kudus menguatkan kita. Dalam Ekaristi, kita bertemu dengan Kristus sendiri, yang menyerahkan diri-Nya demi keselamatan kita. Dia hadir sebagai kekuatan kita, sumber pengharapan yang tidak akan goyah.
Inspirasi ini menyemangati kita: Jangan takut akan kesulitan! Jika Yesus sendiri menangisi kita dalam kelemahan kita, betapa besar cinta-Nya untuk menguatkan kita. Jadikan doa sebagai napas hidup, Ekaristi sebagai makanan rohani, dan percayalah bahwa di dalam-Nya, setiap penderitaan mengandung makna dan harapan. Ketekunan kita akan membawa kedamaian sejati, sebagaimana Yesus berjanji kepada mereka yang mengenali kehadiran-Nya.
"Bertekunlah dalam doa, bersandarlah pada Ekaristi, dan percayalah bahwa Yesus Kristus, yang menangisi kita dalam kelemahan kita, selalu hadir sebagai sumber penghiburan dan kekuatan."
Semoga damai dan berkat Allah menyertai kita senantiasa.
Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.
berkah dalem
Komentar
Posting Komentar