Renungan dari Lukas 19:45-48
Dalam Injil Lukas 19:45-48, Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir para pedagang, sambil berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Peristiwa ini mengingatkan kita akan kesucian dan tujuan utama Bait Allah, yaitu sebagai tempat perjumpaan dengan Tuhan, tempat manusia membawa doa, harapan, dan keluh kesah mereka.
Ketika menghadapi kesulitan, ayat ini mengajarkan kita dua hal:
1. Jagalah hati sebagai Bait Allah. Dalam Sakramen Baptis, hati kita menjadi tempat tinggal Roh Kudus (1 Korintus 6:19). Sama seperti Yesus membersihkan Bait Allah, kita dipanggil untuk menjaga hati kita tetap murni, penuh iman, dan fokus kepada Tuhan. Jangan biarkan kekhawatiran atau dosa menjadikannya "sarang penyamun." Bersihkan hati dengan doa, sakramen, dan firman Tuhan.
2. Datanglah kepada Tuhan dengan harapan. Bait Allah adalah rumah doa. Dalam doa, kita diundang untuk meletakkan segala beban kita di hadapan-Nya. Tidak peduli seberapa berat kesulitan, Tuhan adalah sumber kekuatan dan penghiburan. Seperti Yesus yang dengan kuasa-Nya membela kesucian Bait Allah, percayalah bahwa Dia juga dengan kuasa-Nya akan menolong dan meneguhkan kita.
Bersandarlah pada janji Tuhan, dan jadikan doa sebagai napas hidup kita. Dalam doa, harapan kita tidak akan sia-sia. Sebab seperti Bait Allah, hati yang penuh doa akan dipenuhi damai dan kekuatan ilahi. "Berharaplah kepada Tuhan, kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu" (Mazmur 27:14).
Semoga Tuhan yang penuh kasih, yang selalu menyertai langkah-langkah kita, memberkati dan melindungi kita dalam setiap perjalanan hidup.
Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Amin.
Berkah Dalem
Komentar
Posting Komentar