Inspirasi Iman: Yohanes 10:31–42, Jangan Membiarkan Perbedaan Membuat Kita Lupa Diri

Inspirasi Iman – Yohanes 10:31–42
Tema: Jangan Membiarkan Perbedaan Membuat Kita Lupa Diri

Dalam bacaan ini, Yesus ditolak dan hendak dilempari batu, bukan karena perbuatan jahat, melainkan karena kebenaran dan kasih-Nya yang tidak sesuai dengan ekspektasi manusia. Orang-orang tidak dapat menerima bahwa Dia datang bukan hanya untuk satu kelompok, tetapi untuk semua.

Ayat Inspirasi:
"Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan itu."
(Yohanes 10:37-38)

Ketika kita merasa paling benar, kita mudah menutup mata terhadap karya Tuhan dalam hidup orang lain. Tetapi kasih Tuhan melampaui batasan—Ia hadir bahkan di tempat yang kita anggap tak layak. Jangan biarkan perbedaan mengeraskan hati kita hingga melupakan belas kasih.

Sering kali, kita terjebak dalam ilusi kehebatan diri—merasa paling suci, paling benar, paling tahu kehendak Tuhan. Kita mulai mengukur orang lain dengan standar kita sendiri, bukan dengan kasih yang Yesus ajarkan. Tanpa sadar, kita membatasi karya Tuhan hanya sebatas lingkup yang kita anggap layak.

Padahal, Tuhan bekerja melampaui batas pikiran manusia. Dia menyentuh hati yang remuk, menyapa mereka yang disisihkan, dan menghadirkan mukjizat di tempat yang kita remehkan. Ketika kita merasa paling hebat, kita justru berisiko menolak kehadiran Tuhan yang sejati—seperti para ahli Taurat dan orang Farisi yang menolak Yesus karena Ia tidak sesuai dengan gambaran ideal mereka.

Jangan sampai keangkuhan membuat kita buta terhadap karya nyata Tuhan yang sedang berlangsung di sekitar kita.

Quote:
"Kebenaran sejati tidak membuat kita merasa lebih tinggi dari yang lain, tetapi membawa kita lebih rendah, agar kita dapat merangkul dengan kasih, bukan menghakimi."

Semoga hati kita selalu dipenuhi kerendahan hati untuk melihat sesama dengan kasih, bukan perbandingan. Dan semoga kita tidak hanya mengenal kebenaran, tetapi juga menghidupinya dengan cinta.

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.
Berkah Dalem.


Komentar