Inspirasi Iman: Lukas 1:57–66.80, Tema: "Hidup Seturut Kehendak Bapa"
Inspirasi Iman: Lukas 1:57–66.80
Tema: "Hidup Seturut Kehendak Bapa"
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita merenungkan kelahiran Yohanes Pembaptis, anak yang lahir seturut rencana Allah.
Ketika semua orang ingin menamainya menurut kebiasaan keluarga, Elisabet dan Zakharia tetap taat pada kehendak Tuhan: “Namanya adalah Yohanes.” Kehidupan Yohanes menjadi tanda bahwa berkat sejati tidak datang dari mengikuti kehendak dunia, tetapi dari hidup dalam kehendak Bapa.
Dalam kesulitan hidup kita, di tengah jalan yang tidak kita mengerti, Tuhan memanggil kita bukan untuk mengerti segalanya, tetapi untuk taat.
Ada saat-saat dalam hidup kita ketika semua yang kita rencanakan gagal, dan jalan Tuhan terasa aneh atau menyakitkan. Tapi di situlah kita dipanggil untuk percaya bahwa kehendak-Nya lebih besar dari pemahaman kita.
Yohanes hidup dalam kesunyian, bertumbuh dalam padang gurun, tapi dari sanalah Tuhan membentuknya menjadi suara yang menyerukan pertobatan dan harapan. Maka, jika saat ini kita sedang berada di “padang gurun,” jangan takut, Tuhan sedang bekerja dalam kesunyian kita untuk menyiapkan misi yang lebih besar.
Mari kita pegang sabda ini sebagai kekuatan dalam menjalani kehendak-Nya:
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.” (Yesaya 55:8)
Apa yang dari Tuhan mungkin tak langsung dipahami, tapi pasti mendatangkan damai.
Quote:
"Tuhan tidak selalu menjelaskan jalan-Nya, tapi Ia selalu menuntun dengan kasih yang setia."
Semoga Allah yang Maha kuasa dan Maha pengasih membimbing setiap langkah hidupmu agar senantiasa seturut kehendak-Nya.
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.
Komentar
Posting Komentar