Inspirasi Iman: Lukas 17:1–6. Tema: Maksudnya Baik, Tapi untuk Diri Sendiri.

Inspirasi Iman: Lukas 17:1–6.
Tema: Maksudnya Baik, Tapi untuk Diri Sendiri

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid tentang bahaya menyesatkan orang lain, pentingnya pengampunan, dan kekuatan iman. Kadang kita melakukan hal yang tampaknya “baik”, tetapi sesungguhnya berpusat pada diri sendiri, supaya:  agar dilihat, dipuji, atau dianggap paling berjasa. Sikap seperti ini membuat kebaikan kehilangan makna sejatinya. 

Tuhan tidak menilai dari seberapa besar aksi kita di mata orang lain, melainkan dari kemurnian hati yang melandasinya.

Dalam dunia modern, fenomena “panjat sosial” dan “pencitraan” sering menyusup halus ke dalam pelayanan, pekerjaan, bahkan dalam cara kita berbuat baik. Kita mungkin memposting kegiatan sosial, menolong rekan kerja, atau terlibat dalam pelayanan gereja, Tetapi apakah motivasi kita sungguh karena cinta kasih atau hanya demi citra diri? 

Iman yang sejati menuntun kita untuk melakukan yang benar meski tidak dilihat siapa pun, karena yang terpenting adalah dilihat oleh Tuhan.

“Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” (TB Luk 17:6)

Mari kita mohon agar Tuhan menumbuhkan iman yang murni, yaitu iman yang tidak mencari pujian, tetapi berbuah kasih tulus. 
Semoga setiap tindakan kita menjadi pantulan cinta-Nya, bukan cerminan ego diri.

Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Amin.
Berkah Dalem.

Komentar

Posting Komentar